Dear Blog Friends,
Haum.. sudah lama tidak update dan nulis lagi, rasanya kangen sekali curhat ria disini. Walaupun mungkin hanya sedikit orang yang membacanya.
Semakin hari semakin...... berubah. Entah di kehidupan, di facebook, twitter, di sekolah, dirumah.
Pagi ini papa dan mama-ku bertanya bahwa apakah aku dan adikku bersedia untuk pindah ke rumah nenek (dari ayah). Aku lumayan senang, karena rumah nenekku itu besar, dan punya halaman yang cukup luas. Tapi (Seperti biasanya) aku berpikir lebih panjang.
Lalu bagaimana rumah lamaku? Diapakan? Barang-barangnya? Sudah banyak kenangan di rumah lama-ku ini. Memang cukup sedih bagiku untuk meninggalkan yang lama lalu memulai yang baru lagi. Seperti pacar, perpindahan sekolah, rumah, dsb. Aku bisa nangis karena itu (mungkin memang cengeng atau entahlah) . Karena kenangan tidak akan tergantikan oleh apapun, maupun itu uang atau barang mahal.
Aku sudah pernah berpindah rumah 3 kali. Pertama (saat aku lahir) aku tinggal di rumah kakek (dari mama), lalu pindah ke rumah kontrakan dekat sana, pindah lagi ke rumah nenek-kakek (dari papa), dan pindah lagi ke rumah yang saat ini ditinggali.
Saat aku masih kecil. Aku tidak memikirkan panjang apapun, hanya mengikuti orangtua atau logik anak kecil-ku ini. Aku berpikir bahwa pindah rumah itu menyenangkan, seru. Sekarang aku berpikir bahwa pindah rumah itu adalah hal yang menyenangkan namun ada juga sedihnya.
Jika memang aku jadi pindah rumah ke rumah nenek-kakek ku. Aku akan sangat kangen rumah-ku yang lama. Suasana-nya, kamarku yang di cat pink oleh diriku sendiri. Semua kenangan yang ada disana. Tapi aku juga berpikir.. kita harus maju. Kenangan itu indah untuk di kenang, tetapi kita harus tetap maju dan jangan berhenti di satu tempat.
Mungkin tempat baru itu ada kejutan yang lebih menarik, suasana yang lebih indah.
Kita tidak akan tau perjalanan kita sampai mana... :)
Cherish every moment, and make wonderful good memories.
NA
Haum.. sudah lama tidak update dan nulis lagi, rasanya kangen sekali curhat ria disini. Walaupun mungkin hanya sedikit orang yang membacanya.
Semakin hari semakin...... berubah. Entah di kehidupan, di facebook, twitter, di sekolah, dirumah.
Pagi ini papa dan mama-ku bertanya bahwa apakah aku dan adikku bersedia untuk pindah ke rumah nenek (dari ayah). Aku lumayan senang, karena rumah nenekku itu besar, dan punya halaman yang cukup luas. Tapi (Seperti biasanya) aku berpikir lebih panjang.
Lalu bagaimana rumah lamaku? Diapakan? Barang-barangnya? Sudah banyak kenangan di rumah lama-ku ini. Memang cukup sedih bagiku untuk meninggalkan yang lama lalu memulai yang baru lagi. Seperti pacar, perpindahan sekolah, rumah, dsb. Aku bisa nangis karena itu (mungkin memang cengeng atau entahlah) . Karena kenangan tidak akan tergantikan oleh apapun, maupun itu uang atau barang mahal.
Aku sudah pernah berpindah rumah 3 kali. Pertama (saat aku lahir) aku tinggal di rumah kakek (dari mama), lalu pindah ke rumah kontrakan dekat sana, pindah lagi ke rumah nenek-kakek (dari papa), dan pindah lagi ke rumah yang saat ini ditinggali.
Saat aku masih kecil. Aku tidak memikirkan panjang apapun, hanya mengikuti orangtua atau logik anak kecil-ku ini. Aku berpikir bahwa pindah rumah itu menyenangkan, seru. Sekarang aku berpikir bahwa pindah rumah itu adalah hal yang menyenangkan namun ada juga sedihnya.
Jika memang aku jadi pindah rumah ke rumah nenek-kakek ku. Aku akan sangat kangen rumah-ku yang lama. Suasana-nya, kamarku yang di cat pink oleh diriku sendiri. Semua kenangan yang ada disana. Tapi aku juga berpikir.. kita harus maju. Kenangan itu indah untuk di kenang, tetapi kita harus tetap maju dan jangan berhenti di satu tempat.
Mungkin tempat baru itu ada kejutan yang lebih menarik, suasana yang lebih indah.
Kita tidak akan tau perjalanan kita sampai mana... :)
Cherish every moment, and make wonderful good memories.
NA
Komentar
Posting Komentar