Wahai yang maha kuasa, sungguh aku berada di posisi yang sangat enak, berada di keluarga yang sungguh menuntun ku untuk hal yang lebih baik, untuk masa depan yang lebih baik, dan ku sangat bersyukur kepada-Mu Ya Allah Swt.
Tidak banyak keluarga yang ingin berubah bersama, memutar balikan kebiasaan yang biasanya dilakukan dan memulai sesuatu yang baru lagi. Menggantikan apa yang biasanya dilakukan demi kebaikan bersama.
Ya, memang susah. Anggap saja keluarga tersebut ada 5 orang, berarti 5 kepala dengan 5 pemikiran yang berbeda-beda, pemikiran berbeda-beda itulah yang kadang susah untuk mendapatkan satu suara yang pasti.
Pasti ada yang menolak dan menentang keras perubahan tersebut, ada yang tidak suka dengan caranya, ada yang belum bisa 'move on' dengan kebiasaan lamanya sehingga tidak mau berubah.
Dan bagi diri kita sendiri, yang ingin berubah untuk menjadi lebih baik. Pasti sangat dibutuhkan dukungan dari teman maupun keluarga. Dukungan dan dorongan mental itu diharuskan dan bisa mempermudah kita dalam berubah.
Keluarga ini... saya sangat bersyukur. Awalnya saya juga masih sangat malas-malasan disuruh berubah ke jalan yang lebih lurus oleh kedua orangtua saya, dan tidak terlalu memperdulikan. Mereka, mereka saja, saya saya saja. Karena saya tidak suka di paksa.
Berawal ketika kepala keluarga saya mendapat hidayah luar biasa entah dari teman, pekerjaan, atau lingkungan lalu beliau coba terapkan sendiri ke dalam diri beliau lalu ia bagi ilmunya ke ratu dirumah saya (Baca: Ibu). Ibu saya juga awalnya sangat biasa, lama-kelamaan beliau mengerti mengapa harus berubah dan harus meluruskan jalan kita yang sekarang sedang bengkok. Perjuangan kedua orang tersebut sangat banyak sekali dan membuat saya terkagum-kagum.
Sampai sekarang kepala keluarga saya yang ingin meninggalkan pekerjaan beliau yang sudah dikerjakan selama bertahun-tahun dan membuat penghasilan yang bisa dibilang lumayan, demi berdakwah. Ya untuk yang Maha Kuasa. Saya saja yang bukan dipekerjaannya malah belum bekerja merasa itu sangat disayangkan karena memiliki potensi yang besar... Tetapi...
Dan disini saya, anak tertua yang sudah menanjak umur yang bentar lagi genap masih mencoba untuk meluruskan kembali jalan saya, mencoba melihat jati diri saya, mencoba memperbaiki diri saya sendiri untuk saya dan sekitar saya yang lebih baik.
Saya sangat bersyukur berada di keluarga perubahaan ini, dimana semuanya dari berbagai pikiran perlahan-lahan bisa menjadi satu tujuan untuk kebaikan.
Karena perubahan kalau bukan sekarang? Kapan lagi? 😉😅
"Be the change so the change can occur."
Perubahan, suatu tindakan yang gampang diucapkan, susah dilakukan.Tidak banyak keluarga yang ingin berubah bersama, memutar balikan kebiasaan yang biasanya dilakukan dan memulai sesuatu yang baru lagi. Menggantikan apa yang biasanya dilakukan demi kebaikan bersama.
Ya, memang susah. Anggap saja keluarga tersebut ada 5 orang, berarti 5 kepala dengan 5 pemikiran yang berbeda-beda, pemikiran berbeda-beda itulah yang kadang susah untuk mendapatkan satu suara yang pasti.
Pasti ada yang menolak dan menentang keras perubahan tersebut, ada yang tidak suka dengan caranya, ada yang belum bisa 'move on' dengan kebiasaan lamanya sehingga tidak mau berubah.
Dan bagi diri kita sendiri, yang ingin berubah untuk menjadi lebih baik. Pasti sangat dibutuhkan dukungan dari teman maupun keluarga. Dukungan dan dorongan mental itu diharuskan dan bisa mempermudah kita dalam berubah.
Keluarga ini... saya sangat bersyukur. Awalnya saya juga masih sangat malas-malasan disuruh berubah ke jalan yang lebih lurus oleh kedua orangtua saya, dan tidak terlalu memperdulikan. Mereka, mereka saja, saya saya saja. Karena saya tidak suka di paksa.
Berawal ketika kepala keluarga saya mendapat hidayah luar biasa entah dari teman, pekerjaan, atau lingkungan lalu beliau coba terapkan sendiri ke dalam diri beliau lalu ia bagi ilmunya ke ratu dirumah saya (Baca: Ibu). Ibu saya juga awalnya sangat biasa, lama-kelamaan beliau mengerti mengapa harus berubah dan harus meluruskan jalan kita yang sekarang sedang bengkok. Perjuangan kedua orang tersebut sangat banyak sekali dan membuat saya terkagum-kagum.
Sampai sekarang kepala keluarga saya yang ingin meninggalkan pekerjaan beliau yang sudah dikerjakan selama bertahun-tahun dan membuat penghasilan yang bisa dibilang lumayan, demi berdakwah. Ya untuk yang Maha Kuasa. Saya saja yang bukan dipekerjaannya malah belum bekerja merasa itu sangat disayangkan karena memiliki potensi yang besar... Tetapi...
"Selama Allah meridhoi, rezeki tidak bakal kemana" -BKJ
Dan disini saya, anak tertua yang sudah menanjak umur yang bentar lagi genap masih mencoba untuk meluruskan kembali jalan saya, mencoba melihat jati diri saya, mencoba memperbaiki diri saya sendiri untuk saya dan sekitar saya yang lebih baik.
Saya sangat bersyukur berada di keluarga perubahaan ini, dimana semuanya dari berbagai pikiran perlahan-lahan bisa menjadi satu tujuan untuk kebaikan.
Karena perubahan kalau bukan sekarang? Kapan lagi? 😉😅
Komentar
Posting Komentar