** Perhatian! Ini bukan maksud menyindir atau apa. Ini adalah hasil renungan saya sendiri dan alhamdulillah dikasih Hidayah, dan saya ingin membagikannya ke reader semua juga. Saya belum sempurna masih belajar dan semoga renungan saya juga dapat saya terapkan di kehidupan saya. Oh iya, saya gak pernah nulis status Allah Swt di medsos manapun(wkwk). Bismillah menomor satukan Allah SWT tanpa adanya 'status'. **
Status Medsos: Allah swt 💗
Apakah dengan statusmu Allah Swt ini mengartikan bahwa kamu sangat memprioritaskan Allah Swt sementara panggilan untuk sholatnya saja masih diabaikan?
Wahai manusia, apakah kamu yakin dengan statusmu itu. Dimana kamu menganggap kamu sudah menomor satukan Allah Swt , Tuhanmu segala penguasa alam semesta itu tetapi masih lebih perhatian kepada pasanganmu?
Mengingatkan doi makan, hati-hati dijalan, selamat tidur sementara berbicara dengan Allah Swt. hanya kalau ada waktu saja? Waktu luang.
Apa itu yang namanya prioritas? Menomor satukan sang Pencipta Alam, sang Pemberi Rezeki, Yang Maha Pengasih , Yang Maha Penyayang.
TIDAK.
Ku hanya membohongi diri sendiri.
Apakah kamu yakin dengan hanya melakukan sholat 5 waktu saja yang memang itu kewajiban berarti kamu sudah siap dengan perbekalan diakhirat nanti?
Lalu apa kabar orang-orang disana yang mereka menghafal 30 Juz, Sholat malam setiap hari, Dzikir terus-terusan, dan beramal sholeh.
TIDAK.Ku hanya membohongi diri sendiri.
Apakah kamu yakin dengan dzikirmu yang mungkin engkau hanya dzikir disaat kala Ramadhan karena acara-acara Islami. Ada lho orang-orang yang waktu dzikirnya dan membaca doa SETARA dengan engkau mendengarkan lagu-lagu itu.
TIDAK.
Ku hanya membohongi diri sendiri.
Apakah kamu puas banget dengan hafalan 20 surah di Juz Amma-mu? Sementara ada orang yang masih sampai saat ini berlari mengejar ilmu agar mereka dapat memahami dan menghafal 30 Juz Al - Quran. (Yang ini renungannya dan intropeksinya ngena diri gue sendiri banget yaallah ðŸ˜ðŸ˜¢)
TIDAK.
Ku hanya membohongi diri sendiri.
Apakah kamu puas dan percaya 100% dengan hanya melihat fakta-fakta Islam itu di media tanpa mengetahui sumbernya dari mana dan langsung (dalam waktu 5 menit) merasa engkau mengetahui segala-galanya sampai menuduh orang dan mengatakan bahwa mereka salah.
Bagaimana dengan ulama-ulama dan Imam Besar itu yang mereka mengabdi kepada Allah SWT hampir seumur hidup mereka?
TIDAK.
Ku hanya membohongi diri sendiri.
Apakah kamu yakin bahwa ibadahmu sudah cukup hanya dengan puasa Ramadhan?
TIDAK.
Ku hanya membohongi diri sendiri.
Apakah kamu yakin bacaan Al-Quranmu sudah khusyu dan ikhlas lahir batin jika hpmu bergetar sekali saja engkau langsung meninggalkan Al-Quran tersebut dan mengecek hpmu
TIDAK.
Ku hanya membohongi diri sendiri.
Apakah kamu yakin dan percaya bahwa kamu sudah sering membaca Al-Quran padahal Kitab Suci itu terlihat sunyi di rak buku dengan beberapa debu, atau aplikasi Kitab Suci itu selalu diterbelakangi dan didahulukan oleh app medsos medsos jaman ini.
TIDAK.
Ku hanya membohongi diri sendiri.
Wahai manusia, janganlah cepat puas dalam melakukan sesuatu apalagi beribadah. Terus berjuang dan membuat kebaikan setiap hari-harinya. Jangan merasa cepat puas dan berhenti disitu karena sudah puas, sedikit demi sedikit engkau tidak tau bahwa ada orang yang sebentar lagi mengejarmu.
Allah SWT juga tidak akan pernah merasa bosan mendengarkan dzikirmu, doamu, keluh kesalmu.
Semoga post ini bisa menginspirasimu semua (Termasuk diri saya sendiri, Bismillah)
Status Medsos: Allah swt 💗
Apakah dengan statusmu Allah Swt ini mengartikan bahwa kamu sangat memprioritaskan Allah Swt sementara panggilan untuk sholatnya saja masih diabaikan?
Wahai manusia, apakah kamu yakin dengan statusmu itu. Dimana kamu menganggap kamu sudah menomor satukan Allah Swt , Tuhanmu segala penguasa alam semesta itu tetapi masih lebih perhatian kepada pasanganmu?
Mengingatkan doi makan, hati-hati dijalan, selamat tidur sementara berbicara dengan Allah Swt. hanya kalau ada waktu saja? Waktu luang.
Apa itu yang namanya prioritas? Menomor satukan sang Pencipta Alam, sang Pemberi Rezeki, Yang Maha Pengasih , Yang Maha Penyayang.
TIDAK.
Ku hanya membohongi diri sendiri.
Apakah kamu yakin dengan hanya melakukan sholat 5 waktu saja yang memang itu kewajiban berarti kamu sudah siap dengan perbekalan diakhirat nanti?
Lalu apa kabar orang-orang disana yang mereka menghafal 30 Juz, Sholat malam setiap hari, Dzikir terus-terusan, dan beramal sholeh.
TIDAK.Ku hanya membohongi diri sendiri.
Apakah kamu yakin dengan dzikirmu yang mungkin engkau hanya dzikir disaat kala Ramadhan karena acara-acara Islami. Ada lho orang-orang yang waktu dzikirnya dan membaca doa SETARA dengan engkau mendengarkan lagu-lagu itu.
TIDAK.
Ku hanya membohongi diri sendiri.
Apakah kamu puas banget dengan hafalan 20 surah di Juz Amma-mu? Sementara ada orang yang masih sampai saat ini berlari mengejar ilmu agar mereka dapat memahami dan menghafal 30 Juz Al - Quran. (Yang ini renungannya dan intropeksinya ngena diri gue sendiri banget yaallah ðŸ˜ðŸ˜¢)
TIDAK.
Ku hanya membohongi diri sendiri.
Apakah kamu puas dan percaya 100% dengan hanya melihat fakta-fakta Islam itu di media tanpa mengetahui sumbernya dari mana dan langsung (dalam waktu 5 menit) merasa engkau mengetahui segala-galanya sampai menuduh orang dan mengatakan bahwa mereka salah.
Bagaimana dengan ulama-ulama dan Imam Besar itu yang mereka mengabdi kepada Allah SWT hampir seumur hidup mereka?
TIDAK.
Ku hanya membohongi diri sendiri.
Apakah kamu yakin bahwa ibadahmu sudah cukup hanya dengan puasa Ramadhan?
TIDAK.
Ku hanya membohongi diri sendiri.
Apakah kamu yakin bacaan Al-Quranmu sudah khusyu dan ikhlas lahir batin jika hpmu bergetar sekali saja engkau langsung meninggalkan Al-Quran tersebut dan mengecek hpmu
TIDAK.
Ku hanya membohongi diri sendiri.
Apakah kamu yakin dan percaya bahwa kamu sudah sering membaca Al-Quran padahal Kitab Suci itu terlihat sunyi di rak buku dengan beberapa debu, atau aplikasi Kitab Suci itu selalu diterbelakangi dan didahulukan oleh app medsos medsos jaman ini.
TIDAK.
Ku hanya membohongi diri sendiri.
Wahai manusia, janganlah cepat puas dalam melakukan sesuatu apalagi beribadah. Terus berjuang dan membuat kebaikan setiap hari-harinya. Jangan merasa cepat puas dan berhenti disitu karena sudah puas, sedikit demi sedikit engkau tidak tau bahwa ada orang yang sebentar lagi mengejarmu.
Allah SWT juga tidak akan pernah merasa bosan mendengarkan dzikirmu, doamu, keluh kesalmu.
Semoga post ini bisa menginspirasimu semua (Termasuk diri saya sendiri, Bismillah)
Komentar
Posting Komentar