Hai engkau,
Bagaimana disana? Ku harap kau baik-baik saja.Pastinya engkau bisa menjaga dirimu sendiri kan, melihat ku dari atas sana, mendoakan keluargamu juga.
Sungguh, ku merindukan berbicara denganmu, chatting dengan mu, bercanda ria denganmu. Ku sangat menyesal waktu-waktu dimanaku tidak membalas chatmu. Memang kata orang benar, penyesalan datang terakhir. Sama seperti film pendek pertama kita bukan?
Aku rindu berbalas cerita denganmu, mendengarkan kata-katamu yang bijak, engkau mendengarkan cerita dan keluh kesalku dan seperti biasa... engkau menjawabnya dengan bijak dan dewasa. Pemikiran kita berdua hampir selaras kita sudah melihat dunia dari perspektif yang berbeda dari orang lain. Banyak yang ingin ku ceritakan. Sangat banyak.
Alhamdulillah aku sudah lulus sekolah! Lulus SMK dan aku sangat senang dan lega. Aku juga akan memasuki sekolah baru lagi di universitas/ institut yang aku selalu inginkan, yang aku selalu ceritakan kepadamu. Dan berada di jurusan yang aku sangat minati.
Lulus dari sekolah membuat perubahan yang sangat besar kepadaku, kepada pemikiranku, jalanku, dan .... hidupku.
Engkau tau, banyak pengorbanan dan perubahan yang sulit bagiku tetapi tetap harus aku laksanakan. Pertama ada.. aku ingin menantang diriku untuk lebih aktif di dunia asli dibanding di maya, ingin menantang diriku untuk tidak terlalu sibuk dengan social media. Sungguh, social media adalah hal yang menyeramkan tapi menyenangkan. Tidak di sangka bahwa setiap kita bangun tidur hal pertama yang kita lakukan bukanlah membaca doa bangun tidur tetapi membuka handphone. Sebenarnya masih ada banyak lagi alasan untukku mengistirahatkan diriku dari socmed terutama Line dan Instagram.
Aku juga Alhamdulillah berdamai dengan teman yang dulu sering memujiku tetapi malah menjadi makian.
Perjalanan hijrahku sempat on and off di masa-masa SMK. Rencana hijrah ku dan mengapa aku memakai jilbab pertama kali berbeda sekali dengan sekarang. Jadi aku ingin meluruskannya, aku ingin mendekatkan diriku kepadaNya. Walaupun itu harus membutuhkan pengorbanan yang sangat berat dan menyakitkan. Melepaskan madu manisku. Madu yang sehari-hari selalu menemaniku dan membawa banyak sekali kejutan di hari-hariku. Tetapi untukNya aku berserah diri.
"Jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah SWT, niscaya Allah swt akan memberikan ganti padamu dengan yang lebih baik"
Dan engkau tau? Itu benar.
Perjalanan hijrahku memang butuh pengorbanan tetapi sepadan. Banyak perubahan yang aku alami hari ini, tetapi aku sangat senang. Aku senang bisa lebih dekat denganNya, aku merasa hari-hariku dirumah berbeda seperti saat aku masih sekolah, sesungguhnya hadist itu benar.
Hei engkau,
Aku juga akan mencoba untuk tidak menangis lagi. Tidak membiarkan orang lain menyakitiku secara sengaja maupun tidak sengaja. Tidak membiarkanku terlalu larut dalam emosi yang di bilang orang 'baper'. Aku akan mencoba lebih mandiri, tidak mengharapkan ekspektasi dari orang lain. Tidak terlalu bergantung kepada orang lain. Apakah kau bangga kepadaku? Bahwa dalam bulan ini aku belum menangis terisak. dan Alhamdulillah Ramadhan ini juga aku tidak menangis di siang hari lagi seperti Ramadhan tahun kemarin. Aku akan lebih kuat, tolong bantu dan doakan aku dari atas :)
Ini Ramadhan kedua yang aku berjauhan denganmu. Dan aku sangat bersyukur aku masih bisa puasa full, sholat tarawih, dan beribadah dengan aman dan nyaman. Aku bahkan membantu ibuku memasak kue-kue lebaran mau kah kau mencoba? :) Aku jamin ini tak kan membuat perutmu sakit.
Aku akan banyak menitipkan salam kepadamu lewat doa-doaku di sholatku. Semoga engkau menerima dan menjawabnya.
Mungkin ini dulu. Sebetulnya masih banyak yang ingin aku bicarakan. Hanya, aku belum menemukan kalimat yang tepat untuk mendeskripsikannya.
Komentar
Posting Komentar