Anjani is typing...
Aku mau kamu cepat sembuh, aku hanya bisa menunggu
Aku mau bertemu, aku hanya bisa menunggu
Aku mau semuanya kembali seperti saat yang baik- baik saja, aku hanya bisa menunggu
Aku mau kamu jemput aku, aku hanya bisa menunggu
Aku mau kita makan makan enak lagi, aku hanya bisa menunggu
Aku mau kamu ga benci sama aku lagi, aku hanya bisa menunggu.
Sekali lagi menunggu.
Dan sejujurnya aku bukan orang yang sabaran. Menunggu itu menyakitkan, dan tidak ingin ku lakukan tetapi demi orang yang ku sayang aku lakukan.
Aku mengerti kamu sedang stress, marah, kecewa, apalagi kamu baru saja sembuh. Sangat mengerti, i wanna be there for you. Aku selalu mencoba untuk menjaga kamu, support kamu sebisa aku, mengirimkan kamu makanan, buah, apapun yang aku bisa untuk membuat kamu cepet sembuh, aku terus dukung kamu, aku terus mencoba memotivasi kamu, memberikan kamu kasih sayang yang kamu butuh dan inginkan.
Kamu butuh space, okay.
Kamu gak suka di spam, okay aku coba.
Kamu mau ga diganggu, okay.
Kamu gak suka diganggu sama aku, okay aku kasih.
Kamu lama bales, yasudah aku hanya bisa pasrah dan menunggu.
Aku tau kamu pasti selalu pegang hp.
Tapi jika kamu lebih suka entertainment yang lain, let me know then. Saat kamu gabutuh aku lagi buat nemenin kamu. Biar aku ga nungguin kamu terus. Mantengin hp berharap kamu balas.
Karena aku merasa kamu cuma ya nyari aku kalo entertainment lainnya sudah bosan. Atau kalau kamu baru butuh untuk berinteraksi/berkomunikasi. Ibaratnya aku ya pilihan ke 2, ketiga atau bahkan keempat.
Tetapi mas... tahukah kamu kadang hal yang menurut kamu kecil itu bisa melukai hati seseorang. Apalagi jika dia tidak merasa diapresiasi. Saat dibutuhkan, malah tidak ada.
It's always "Bagaimana kamu mas? Kondisi kamu gimana skrg?"
But rarely "Kamu hr ini gmn bae? Udah mendingan?"
Even when i was at my worst down on my knees you don't even ask me if my knees are hurt, if i'm hurt or not. What you can do to make it all better.
Gak peduli waktu,
Gak peduli keadaan,
Gak peduli harusnya sedang ada hal penting atau tidak,
Your needs need to be put first.
I want to be happy
I want to make you happy
But i'm drained
When you support someone so hard but don't get the credit, respect or love you should get. It drains you.
Saat kamu bahagia, aku bahagia juga
Saat kamu sedih, aku sedih juga
Saat kamu kecewa, aku kecewa juga
Saat kamu marah, aku jadi ikutan marah dan sedih
Saat kamu sakit, aku khawatir banget
Dan saat kamu benci sama aku, aku juga jadi membenci diriku sendiri.
Bahkan aku sedang sakit saja itu membuatmu kesal.
Aku sedang tidak enak badan itu membuatmu benci denganku.
Aku bingung.
Apakah aku harus meminta maaf karena aku sakit?
Sekarang... setiap malam aku selalu merenung sebelum tidur memikirkan bagaimana agar tidak mengecewakan kamu, agar aku ga salah terus, agar kamu ga kesel sama aku, agar aku ga salah tingkah. Karena apapun yang aku lakukan, aku selalu salah. Aku adalah moodbreaker kamu. Selalu.
Walaupun kamu selalu bilang "engga, kamu bukan moodbreaker aku".
Aksi kamu berkata lain.
Ego kamu berkata lain.
Aku mencoba dengan keras untuk menjadi moodboster kamu terus tapi malah aku menjadi sebaliknya. Dan aku membenci diriku untuk itu.
Mungkin cara mencintai ku salah. Mungkin kamu merasa dikekang, mungkin kamu merasa selalu diceramahi.
Karena aku sampai sekarang masih bingung bagian mana yang selalu membuat kau kesal. Bagian peduli atau sayang mana yang aku berikan kepada kamu yang kamu benci?
Ada hal yang sudah berkali-kali dibicarakan dan kukira sudah selesai. Ternyata balik lagi dilakukan.
Aku, dan mungkin sebagian besar orang, sudah tau ada hal yang tidak disukai apalagi dari orang yang disayang (dan ku harap mas masih sayang sama aku...) pasti akan dihindari dan tidak dilakukan. Aku juga akan intropektasi diriku sendiri disaat orang yang ku sayang bilang bahwa ia tidak suka sikap ini, atau hal ini dan ku memikirkan di posisinya.
"Oh mungkin benar, dia merasa seperti ini... aku membuatnya seperti ini.. jadi aku sepertinya tidak bisa mengulanginya"
"Oh sepertinya aku terlalu keras, aku harus memakai pendekatan yang berbeda."
Kamu mas, selalu menjadi orang berbeda di chat dan saat bertemu langsung. Makanya aku suka ngemis ngemis, minta-minta untuk ketemu langsung karena aku lebih suka handi yang langsung ketemu. Dia lebih lembut, lebih tidak sepemarah dan lebih perhatian. Masalah lebih cepat kelar, kamu juga sepertinya jadi lebih mengerti aku dan jika kamh stress kamu jadi lebih bisa me-release stress kamu saat ada aku. Disaat ada kesempatan, aku selalu mencoba dan memaksakan untuk bertemu sama kamu. Disaat sebelum kerja, disela-sela waktu, di saat lagi melakukan keperluan. Walaupun mungkin kamu terdengar seperti sudah muak denganku yang selalu meminta bertemu.
Kamu mungkin membaca ini merasa bahwa aku yang salah atau aku terlalu lebay. Tetapi balik lagi, ini pemikiranku. Ini blog aku. Ini diary aku. Aku bisa jujur disini. Kalau sekarang aku perlahan jadi takut untuk jujur sama kamu, karena setiap aku jujur kamu selalu marah atau ngambek sama aku. Aku disini ingin jujur. Karena hubungan yang jujur itu baik dan perlu.
Dari sekian saran yang ku selalu berikan kepadamu. Ada saran yang aku ingin kau pegang erat-erat. Jangan langsung melihat masalah dari pikiran dan mata kamu saja, tetapi juga dari pikiran dan mata orang lain juga. Singkirkan ego dan pikirkan keadaan yang lain.
Atau mungkin perlu ku telitikan lagi.
Yang lain adalah aku.
Karena aku bingung.
Sangat bingung.
Ajarkanlah aku bagaimana untuk menyayangi mu.
Bicaralah.
Karena bahkan pada saat aku sakit, aku dipaling bawah dari yang bawah mentalku saja kau masih bisa membuatnya menjadi kesalahanku.
Aku sekarang takut ngapa-ngapain.
Takut berkata jujur.
Takut bertindak seperti biasanya.
Karena ya semuanya sepertinya membuatmu kesal dan benci kepadaku.
Lebih baik aku menunggu kamu saja, menunggu chat duluan, mengikuti kamu saja.
Lebih baik aku pasrah.
Karena aku lelah.
Aku takut salah omong, salah chat, salah tingkah, aku takut.
Aku sudah tidak tau harus bagaimana lagi.
*deleted*
Komentar
Posting Komentar