Someone has said "Jealous is the ugliest trait".
Dan menurutku benar. Kecemburuan dapat membara hati kita, mengeluarkan sisi terburuk diri kita, melepaskan semua setan-setan itu. Maupun dari luar ataupun dr dalam diri.
Kecemburuan dapat membawa malapetaka untuk diri kita sendiri atau orang lain. Cemburu pun luas bisa dengan orang lain, bisa dengan jabatan, bisa dengan perilaku, dll.
Seperti aku, kita. Pasti aku ada cemburunya saat berhubungan denganmu.
Apakah itu dengan para barisan mantan pacarmu? Hmm.. mungkin
Apakah itu dengan mantan gebetanmu? Kasian, mereka saja tidak jadi. Buat apa aku cemburu.
Tetapi aku sangat amat cemburu terhadap teman-temanmu.
Ya, teman-temanmu.
Sekelompok teman-temanmu yang selalu kau diajak bermain kesana kemari dari malam sampai pagi.
Kecemburuan ini yang sering menjadi perkara dihubungan kita. Sering menjadi masalah terus menerus tanpa henti.
Aku awal-awal tidak mempermasalahkan tentang teman-temanmu. Karena akupun punya sahabat juga. Kami jarang bermain, ya mungkin hanya sebulan 2 kali saja.
Aku juga tidak pernah membuat sebuah pertanyaan keras kepadamu untuk memilih antara teman temanmu atau aku.
Aku senang kamu memiliki teman-teman baik yang kamu benar benar nyaman memilikinya, dan merasa bahwa itu sahabat karib-mu.
Tetapi... perlakuanmu saat kamu bersama teman-temanmu yang aku tak suka...
Kamu sudah benar, melakukan hal yang sudah semestinya dan seharusnya. Mengabari pasangannya kemana ia pergi dan bersama siapa. Menghindari permasalahan dan kesalahpahaman.
Namun aku sungguh cemburu kepada mereka...
Engkau hadir kapanpun mereka butuh bercerita, pagi, siang, malam.
Disaat kamu bersama mereka, aku merasa seperti hilang.
Tidak diperhatikkan.
Setiap kali mereka telepon, engkau selalu mengangkatnya dengan gembira. Tetapi jika ku telpon... engkau selalu decline atau di-silent.
Pergi ke IKEA... padahal kau tau ku sangat menginginkan kesana bersamamu. Bahkan ku tolak beberapa ajakan teman-temanku agar kita bisa kesana berdua dulu.
Mereka sangat penting, sampai kamu mau meluangkan dan menyiakan waktu untuk dirimu sendiri untuk mereka.
Apabila salah satu dari mereka sedih, galau, butuh teman. Kamu selalu langsung pergi menemuinya.
Aku bertanya-tanya, bagaimana rasanya di treat seperti itu oleh mu. Sungguh aku cemburu.
Aku bahkan tidak tahu apakah teman-temanmu menyukaiku atau tidak. Apakah mereka lebih prefer mantan kamu? Atau aku?
Mereka pun sepertinya tidak mencoba untuk mengenali ku lebih dalam, karena setiap kami bertemu, jika bukan aku yang bertanya duluan. Mereka tidak akan berbicara kepadaku.
Kamu selalu bilang kamu tidak bisa memilih antara aku dan teman-temanmu.
Kamu juga merasa kamu biasa saja disaat bersama mereka,
Lantas mengapa aksimu berkata lain?
Sungguh,
Dulu aku ingin selalu berkenalan dan dekat dengan mereka. Sehingga jika kamu bermain bersama mereka aku bisa ikut. Aku bisa kenal teman-teman dari orang yang aku cintai. Dengan harapan aku bisa mempelajari dirimu lebih dalam juga dari mereka.
Tetapi usahaku terus tergerus dan aku sudah mulai letih. Semangatku sudah tidak sama dengan awal akibat dari hasil yang sudah-sudah. Hasil yang tidak membuahkan hasil.
Hasil yang tidak sesuai ekspektasi.
Dengan nama yang selalu berdering,
Membuat hatiku selalu sakit dan kepalaku pusing.
Dan kamu pun merasa bahwa tidak ada yang salah. Kamu selalu merasa benar.
Dengan pendirianmu, perspektifmu, omonganmu. Selalu merasa bahwa itu tidak menyakiti siapapun.
Tidak, itu menyakiti diriku.
Aku berharap dan masih berharap kamu bisa melihat dari sisi lain akibat dari aksimu.
Kamu meminta maaf dan tidak akan mengulanginya.
Kamu akan membuat semuanya menjadi baik-baik saja dan akan membuatku menjadi baik-baik saja.
Tell me you will make all of this alright.
Sungguh, aku cemburu Mas.
Komentar
Posting Komentar