Hari ini sudah cukuplah belanjaku. Semua yang saya perlukan sudah saya beli akhirnya dan TANPA tambahan lainnya. Cukup yang saya butuhkan yang memang saya rencanakan untuk beli dari hari-hari kemarin.
Berkeliling berbelanja di Mall bersama teman saya tidak hanya membuat saya senang (karena barang baru), capek (karena mundar-mandir) tetapi mendapatkan ilmu.
Seperti yang saya selalu terapkan dan selalu percaya bahwa ilmu yang paling bagus dan paling kita cepat ingat adalah ilmu dari pengalaman. Belajar dari pengalaman.
Dan pengalaman hari ini adalah berbelanja.
Entah kalian para pembaca sudah menyadarinya atau bukan...
Selamat membaca,
Saya adalah pembelanja yang tidak terlalu repot dan menghabiskan banyak waktu untuk pergi ke toko satu sampai toko tujuh untuk mencari barang yang sama dengan kualitas/harga yang berbeda. Maksimal mungkin tiga toko, dan itu selesai.
Mungkin ada bagusnya juga kalau kita berkeliling toko untuk mencari barang yang kita inginkan/ beli demi harga yang lebih murah. Karena ternyata ya harga di toko A bisa sangat jauh dengan toko B.
Contohnya: Tadi teman saya membeli casing hp harganya 75ribu. Kami tidak ganti-ganti toko hanya toko itu saja. Lalu di tawar (dan sedikit rayu) untuk menjadi harga yang lebih lebih murah. Akhirnya penjual sepakat 50ribu. Kirain saya dan teman saya hanya bisa 60ribu atau 65 taunya bisa kurang 25ribu.
BERARTI untung yang di ambil penjual itu sangat banyak. Sampai 75ribu ke 50ribu bisa ditawar dan dalam harga 50.000 itu pasti penjual masih mempunyai untung. Wow. Bisa 30.000 sendiri untung beliau dalam menjual SATU iPHONE CASE! Luar biasa.
(entah kalian se-shock saya atau sudah menyadarinya dari dulu.)
Lalu yang saya selalu dengar dari toko ke toko. TOKO MANAPUN pasti mereka selalu bilang
"Iya di sini paling murah pokoknya"
"Ya disini mah paling murah"
"ini udah dimurahin kok"
"Udah murah banget se mall ini tanya aja"
"Disini mah apa aja ada"
Setengah kebohongan + Setengah kepercayaan diri + Setengah jujur = (?)
Saya sebenarnya sudah mengerti konsep penjualan macam ini dari dulu. Cuma ya masih tetep kayak hmm *Senyum senyum smirk 😏* . Dan tanpa disadari kadang kita tidak ngeh atau tidak merasa juga bahwa kita telah di hipnotis ucapan.
OH!
Ada satu lagi.
Penjual yang tergesa-gesa padahal belum mau bayar
Kita belum yakin mau beli barang itu atau tidak, ya udah menunjukkan rasa ketertarikan dan rasa ingin beli tapi masih kurang yakin.. kayak yaa 60% mau beli lah. Tapi penjualnya tergesa-gesa dan udah nanya ina itu.
NA: "Ini lensa nya yang paling bagus yang mana ya?"
Penjual: "Oh ini kan ada 3, trs *jelasin lensanya*. Ini jadinya framenya yg dipilih?"
NA: "iya sih tapi saya masih bingung"
Penjual: "Okay"
NA: "Yang A apa yang B ya bagusnya lensanya"
Penjual: "Kalau lebih bagus sih yang B. Dia anti *blablablaa*"
NA: "Ohh hmm"
Penjual: "Sudah? jadinya yang frame ini sama lensa B ya?"
*ini gak 100% percakapan asli*
Saya rasa penjual mempercepat-cepat karena dua hal:
1. Ingin klarifikasi saja ke customernya. Dia maunya orderanya yang apa dengan jelas.
2. Ingin mengesa-gesakan mempercepat customernya agar cepat bayar.
kadang kita kalau merasa dikejar seseorang ataupun di kejar waktu, jantung kita juga terasa terpompa dan pikiran kita merasa digesa/di percepat-cepatkan sehingga kita merasa kita harus membuat keputusan dengan sangat cepat saat itu juga!
Karena kita harus membuat keputusan cepat otomatis kita tidak bisa memikir panjang lebar dan lain-lain dan kita harus membuat aksi saat itu juga dan yaitu dengan MEMBELI BARANG TERSEBUT.
Salah satu trik pemasaran yang bagus pula. Kalian tau pula mengapa kadang-kadang mall/ departement store/ pasar jualan memainkan lagu yang temponya cepat atau yang happy sangat. Itu karena inginmemacu adrenaline para pengunjungnya apalagi saat berbelanja.
🔀🔀🔀🔀🔀
Berkeliling berbelanja di Mall bersama teman saya tidak hanya membuat saya senang (karena barang baru), capek (karena mundar-mandir) tetapi mendapatkan ilmu.
Seperti yang saya selalu terapkan dan selalu percaya bahwa ilmu yang paling bagus dan paling kita cepat ingat adalah ilmu dari pengalaman. Belajar dari pengalaman.
Dan pengalaman hari ini adalah berbelanja.
Entah kalian para pembaca sudah menyadarinya atau bukan...
Selamat membaca,
Saya adalah pembelanja yang tidak terlalu repot dan menghabiskan banyak waktu untuk pergi ke toko satu sampai toko tujuh untuk mencari barang yang sama dengan kualitas/harga yang berbeda. Maksimal mungkin tiga toko, dan itu selesai.
Mungkin ada bagusnya juga kalau kita berkeliling toko untuk mencari barang yang kita inginkan/ beli demi harga yang lebih murah. Karena ternyata ya harga di toko A bisa sangat jauh dengan toko B.
Contohnya: Tadi teman saya membeli casing hp harganya 75ribu. Kami tidak ganti-ganti toko hanya toko itu saja. Lalu di tawar (
BERARTI untung yang di ambil penjual itu sangat banyak. Sampai 75ribu ke 50ribu bisa ditawar dan dalam harga 50.000 itu pasti penjual masih mempunyai untung. Wow. Bisa 30.000 sendiri untung beliau dalam menjual SATU iPHONE CASE! Luar biasa.
(entah kalian se-shock saya atau sudah menyadarinya dari dulu.)
Lalu yang saya selalu dengar dari toko ke toko. TOKO MANAPUN pasti mereka selalu bilang
"Iya di sini paling murah pokoknya"
"Ya disini mah paling murah"
"ini udah dimurahin kok"
"Udah murah banget se mall ini tanya aja"
"Disini mah apa aja ada"
Setengah kebohongan + Setengah kepercayaan diri + Setengah jujur = (?)
Saya sebenarnya sudah mengerti konsep penjualan macam ini dari dulu. Cuma ya masih tetep kayak hmm *Senyum senyum smirk 😏* . Dan tanpa disadari kadang kita tidak ngeh atau tidak merasa juga bahwa kita telah di hipnotis ucapan.
OH!
Ada satu lagi.
Penjual yang tergesa-gesa padahal belum mau bayar
Kita belum yakin mau beli barang itu atau tidak, ya udah menunjukkan rasa ketertarikan dan rasa ingin beli tapi masih kurang yakin.. kayak yaa 60% mau beli lah. Tapi penjualnya tergesa-gesa dan udah nanya ina itu.
NA: "Ini lensa nya yang paling bagus yang mana ya?"
Penjual: "Oh ini kan ada 3, trs *jelasin lensanya*. Ini jadinya framenya yg dipilih?"
NA: "iya sih tapi saya masih bingung"
Penjual: "Okay"
NA: "Yang A apa yang B ya bagusnya lensanya"
Penjual: "Kalau lebih bagus sih yang B. Dia anti *blablablaa*"
NA: "Ohh hmm"
Penjual: "Sudah? jadinya yang frame ini sama lensa B ya?"
*ini gak 100% percakapan asli*
Saya rasa penjual mempercepat-cepat karena dua hal:
1. Ingin klarifikasi saja ke customernya. Dia maunya orderanya yang apa dengan jelas.
2. Ingin mengesa-gesakan mempercepat customernya agar cepat bayar.
kadang kita kalau merasa dikejar seseorang ataupun di kejar waktu, jantung kita juga terasa terpompa dan pikiran kita merasa digesa/di percepat-cepatkan sehingga kita merasa kita harus membuat keputusan dengan sangat cepat saat itu juga!
Karena kita harus membuat keputusan cepat otomatis kita tidak bisa memikir panjang lebar dan lain-lain dan kita harus membuat aksi saat itu juga dan yaitu dengan MEMBELI BARANG TERSEBUT.
Salah satu trik pemasaran yang bagus pula. Kalian tau pula mengapa kadang-kadang mall/ departement store/ pasar jualan memainkan lagu yang temponya cepat atau yang happy sangat. Itu karena inginmemacu adrenaline para pengunjungnya apalagi saat berbelanja.
🔀🔀🔀🔀🔀
Komentar
Posting Komentar